Sabtu, 13 September 2008

2. Upaya Peningkatan Kalitas Santri Melalui Dakwah Bilhal

Berdasarkan hasil peneltian melalui observasi, dan interview, maka upaya peningkatan kuailitas santri melalui dakwah bilhal di pondok pesantren Bustanul Makmur Kebunrejo desa Genteng Wetan kecamatan Genteng kabupaten Banyuwangi antara lain:

a. Peningkatan Kualitas Pendidikan Santri Melalui Dakwah Bilhal

Didirikannya pondok pesantren Buma mempunyai tujuan untuk mencetak manusia yang bertaqwa, berilmu dan beramal untuk dibaktikan kepada agama, masyarakat, negara, nusa, dan bangsa. Mencetak kader-kader Islam yang militant, dengan berkepribadian muslim kamil berbadan sehat, bermoral tinggi dan menjadi amil yang engamalkan secara aktif ajaran-ajran Islam untuk diri-sendiri, keluarga dan masyarakatnya.

pondok pesantren Bustanul Makmur selalu berusaha meningkatkan pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisi, dan tidak meninggalkan ajaran-ajara yang sudah berlaku dan baik. pondok pesantren Bustanul Makmur lebih banyak menerapkan dakwah bilhal, karena lebih mudah ditangkap, diikuti, dipraktekkan atau (diamalkan), dan dapat memberikan cohtoh secara langsung kepada santri dengan harapan kualitas pendidikan,baik formal dan informal santri dapat berkembang dengan pesat dibandingkan ketika santri belum dipondokkan.

Dakwah bilhal dalam meningkatkan kualitas santri, yaitu dengan cara membangun sarana dan prasarana pendidikan contohnya membangun lembaga pondok pesantren, lembaga pendidikan formal, non formal yang memadai, menyediakan laboratorium bahasa, perpustakaan, lap computer, menyediakan ustadz dan ustadzah atau guru yang mempunyai kompentensi yamg memadai dan mempunyai akhlak yang muli, menyediakan aspek-aspek yang menunjang untuk meningkatkan kualitas santri, menjalin kerjasama dengan wali santri, mengembangkan sikap solidaritas antar santri, engembangkan sikap saling tolong-menolong dan keterbukaan, saling asih asuh dan asah, dan menumbuhkan sikap toleransi antara semua.

Dakwah bilhal dalam pendidikan ini mulai dikembangkan semenjak KH. Imam Zarkasyi, walau beliau sibuk dengan kegiatan luar, dikagumi dengan Gus Dur dan dalam keadaan sakit, akan tetapi masih kerap terjun langsung dalam memberikan kedisiplinan, mengadakan musyawarah dengan ustadz dan ustadzah atau guru untuk merencanakan dan cara penerapan program pendidikan yang jelas, mengikut sertakan dewan guru (ustad dan ustadzah) dan santri dal;am bentuk pelatihan dan perlombaan serta mengadakan studi banding dengan lembaga lain.

Disamping itu, dalam meningkatkan kualitas santri, semua ustadz dan ustadzah atau guru diwajibkan mencontohkan terlebih dahulu sebelum memberikan pengajaran dan menyuruh praktek secara langsung terhadap materi-materi yang telah dibeikan kepada santri atau siswa sebagai bukti adanya peningkatan kualitas santri dan siswa serta sebagai persyaratan untuk kelulusan. Daslam pendidikan informal, KH. Imam Zarkasyi selalu menampakkan sikap-sikap terpuji dan cohtoh-contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga santri dapat mencerna dan menangkap sendiri pelajaran yang terkandung di dalamnya (wawancara dengan KH. Muwafiq Amir, BA pada tanggal 24 Maret 2008).

b. Peningkatan Kualitas Keagamaan Santri Melalui Dakwah Bilhal

Dalam meningkatkan kualitas keagamaan santri selalu diajarkan tentang materi-materi yang berkaitan dengan aqidah, ibadah dan akhlak. Dalam meningkatkan keimanan santri kepada Allah, malaikat Allah, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari akhir dan taqdir melalui dakwah bilhal yaitu dengan cara mengajarkan kitab-kitab yang berkaitan dengan keimanan, selalu menanamkan kepada Allah dengan pengalaman secar dhohir dan batin, mempercayai, mengikuti dan melaksanakan perkara yang terkandung dalam Alqur’an, memperdalam dan memperkokoh nilai keimanan kepada Allah dengan cara bertafakur atas seluruh ciptaan Allah termasuk dirinya sendiri, melatih dan memperbanyak berdzikir secara dhohir dan batin kususnya pada malam jum’at (mujahadah) dan setelah setiap shalat-shalt wajib dan sunnah, memutar VCD yang berkaitan dengan keimanan.

Menanamkan dan mempraktekkan sifat-sifat yang dimiliki malaikat-malaikat seperti selalu bertasbih, selalu berhati-hati dalam bertindak karena merasa selalu diawasi dalm kehidupan ini dan ada malaikat yang mencatat segala gerak-gerik kita. Banyak membaca, memahami arti dan menghafalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Alqur’an untuk meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah, mempelajari kitab hadist dan mengikuti sifat-sifast para nabi, selalu melihat dan mengajak santri untuk selalu berziarah dan mendo’akan orang yang meninggal untuk diambil pelajaran bahwa hari akhir pasti ada dan manusia itu tidak kekal serta selalu mencohtohkan dan menyuruh santri untuk bertawakkal dan sabar terhadap apa yang dialaminya dan selalu berusaha sekuat tenaga melaksankan program yang ada di pondok pesantren karena untuk menanamkan kenyakinan siapa yang berbuat baik pasti akan mendaptkan hasilnya nanti atau sebalikya (wawancara dengan Ustadzah Husnul Khotimah, S. Pd. I pada tangal 26 Maret 2008).

Bagaimana upaya peningkatan kualitas keagamaan (masalah ibadash dan akhlak) melalui dakwah bilhal yaitu dalam meberikan pelajaran yang isinya tentang ibdah atau akhlak, tidak sekedar teori akan tetap[I mempraktekkan dan mengamakannya dalam kehiduan sehari-hari di pondok pesantren, praktek wudhu’, shalat, dan kegiatan ibadah lainnya atau pemutaran VCD tentang shalat mayit, melihat secara langsung pentingnya nilai-nlai shalat dalam aspek kehidupan terutama dalam kesehatan dan utuk menumbuhkan sifat kasih saying antara sesama.

Bertata karma dalam kehidupan sehari-hari di pondok pesantren dengan cara menyangi, mencintai, menghormati antara sesame, selalu memakai pakaian yang bersih atau suci saat shalat, selalu wudhu’ dalam kedaan apa pun terutama dalam beribadah dan waktu belajar, membersihkan dan merawat lingkungan sekitar, menanam tumbuhan di lingkungan pondok (penghijauan), membuang sampah pada tempatnya dan lain sebagainya (wawancara dengan Ila Fajriyah pada tanggal 26 Maret 2008).

c. Peningkatan Kualitas Etos Kerja Santri Melalui Dakwah Bilhal

Peningkatan kualitas etos kerja santri di pondok pesantren Bustanul Makmur dengan cara mengajarkan dan selalu mengerjakan semua kegiatan dengan disiplinan tepat waktu), Istiqomah, menghargai waktu, dsanmeberikan ketrampilan esktra kurikuler yang sifatnya lebih pada penekanan prkatek lapangan, seperti disuruh mengelolah koperasi, wartel, warnet, kantin, kursus- mengkursus, seperti penulisan kaligrafi, bordir, jahit-menjahit, tata boga, kerajinan tangan, elektronika, pangkas rambut, perikanan dan pertanian, pertukangan atau bangunan, pertukangan mobil, perbengkelan mesin, perbengkelan elektronik. Dan kegiatan lainnya yang dapat menanamkan etos kerja untuk masa depan santri ktiaka sudah terjun dalam masyarakat (wawancara dengan santri pada tanggal 20 Maret 2008).

Selanjutnya menurut Kyai Drs. Fauzan mengatakan dala hal ini santri diterjunkan secara langsung dengan adanya pengawasan dan didikakan secara langsung dari pengajar, sehingga banyak santri yang setelah keluar dari pondok pesantern atau terjun dimasyarakat mereka dibutuhkan dasn bisa mandiri dengan ketrampilan-kerampilan yang telah diperoleh ddan diprsaktekkan secra nyata selama di pondok selain itu dapat memenuhi ekonomi mereka atau membantu orang lain (wawancara pada tanggal 27 Maret 2008).

C. Diskusi dan Interprestasi

Kebutuhan untuk mendiskusikan dan menginterprestasikan data hasil analisis data memiliki arti penting, supaya apa yang telah diperoleh lebih mudah dibaca.

Diskudi dan interprestasi yang dapat diajuakn berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut.

Aplikasi dakwah bilhal di pondok pesantren Bustanul Makmur adalah metode dakwah yag banyak dilakukan untuk meningkatkan kualitas santri dari pada metode dakwah yang lain. Metode ini lebih mudah dipahami, lebih peka, memberikan contoh nyata sebelum memberika pelajaran dasn menyuruh santri dan menyidiakan sarana dan prasarana untuk menunjang tujuan yang ingin dicapai dengan berdirinya pondok ini.

Apliksai dakwah yang dilakukan antara lain uswatun hasanah, pemenuhan kebutuhan dan engintensifkan solidaritas. Alikasi dakwah bilhal yang dilakukan pondok pesantren Bustanul Makmurmerupakan suatu kelebihan tersendiri, karena pada zaman sekarang ini banyak orang yang kurang mengerti tentang pentingnya dan manfaat dari dakwah bilhal apalagi untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan diantara ketiga aplikasi dakwah yang paling sulit dilakukan adalah dalam pemenuhan kebutuhan, karena diperlukan modal yang cukup, kekreatifan dan kelincahan da’I dalam merespon perkembangan zaman, termasuk dalam masalah ketrampilan dan untuk meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik, termasuk masalah ekonomi.

Dakwah bilhal yang dilakukan pondok pesantren Bustanul Makmur adalah untuk meningkatkan kualitas santri,baik kualitas pendidikan, keagamaan, dan etos kerja santri. Sehingga dengan ketiga kualitas santri yang dimiliki atau diperoleh santri dari pondok pesantren Bustanul Makmur dapat diterapkan dalm kehidupan sehari-hari baik ketika di pondok atau ketika terjun di masyarakat nanti, tidak sekedar itu, dengan kualitas yang dimiliki santri diharapkan dapat bermanfa’at bagi dirinya, keluarganya, masyarakat, nusa, bangsa dan negara termasuk untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat dan mengentaskan kebodohan.

Dari data yang diperoleh melalui interview, observasi dasn dokumentasi, metode dakwah bilhal yang diaplikasikan di pondok pesantren Bustanul Makmur cukup efektif terhadap peningkatan kualitas santri. Bukti keefektifan ini adalah semakin baik, disiplin dan giatnya santri dalam mendalami dan mempelajari ilmu pengetahuan baik dalam pendidikan formal, non formal, informal dan ekstra kurikuler, mengamalkan ajaran agama, dan terjun langsung dalam wirausaha atau mengikuti pelatihan dan ketrampilan yang diberikan yang disediakan oleh pondok dengan aktif dan penuh semangat derta banyak lulusan pondok pesantren ini sangat dibutuhkan masyarakat dan bisa mandiri.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan maka dengan mengacu pada perumusan masalah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesimpulan umum

Metode dakwah bilhal yang diterapkan oleh pondok pesantren Bustanul Makmur Kebunrejo desa Genteng Wetan kecamatan Genteng kabupaten Banyuwangi yaitu uswatun hasanah, pemenuhan kebutuhan, dan mengintensifkan solidaritas terhadap peningkatan kualitas pendidikan, kualitas keagamaan, dan kualitas etos kerja santri tahun 2007/2008 cukup efektif.

2. kesimpulan kusun

  1. Dari hasil analisis, diskusi dan interprestasi santri lebih peka dan lebih tertarik untuk mengikuti dan menerapkan dakwah bilhal baik dengan uswatun hasanah, pemenuhan kebutuhan, dan mengintendifkan solidaritas yang diberikan oleh pondok pesantren Bustanul Makmur Kebunrejo desa Genteng Wetan kecamatan Genteng kabupaten Banyuwangi dari pada metode dakwah billisan saja tanpa adanya aplikasi.
  2. Dari hasil analisis, diskusi dan interprestasi kualitas santri, baik kualitas pendidikan, kualitas keagamaan, da kualitas etos kerja melalui dakwah bilhal yang diterapka pondok pesantren Bustanul Makmur cukup baik, mendapatkan respon yang positif, lebih mudah ditirukan dan diamalkan oleh santri sehingga dapat dimanfa’atkan ketika masih di pondok atau ketika pulang dan terjun di masyarakat nanti.

B. SARAN-SARAN

1. kepada pondok pesantren Bustanul Makmur Kebunrejo desa Genteng Wetan kecamatan Genteng kabupaten Banyuwangi dan santri diharapkan lebih meningkatkan lagi kreatifitasnya, kemampuannya, dan mempertahankannya dalam mengaplikasikan dakwah bilhal dalam kehidupan sehari-hari, kapan dan dimana pun termasuk untuk peningkatan kualitas dan mutunya.

2. Kepada STAIN Jember, aplikasi dakwah bilhal diharapkan data dijadikan panduan dalam meningkatkan kualitas mahasiswa terutama jurusan Dakwah.

3. kepada mahasiswa jurusan Dakwah diharapkan ada penelitian berkelanjutan yang berkenaan dengan dakwah bilhal bagi kepentingan dakwah di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Pius, dan Prasetya, Danu. 2005, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Arkola

Agustian, ginanjar, ary. 2002. rahasia sukses membangun kecerdasan emosi dan spiritual, esq (emotional spiritual quentient) berdasarkan 6 rukun iman dan 5 rukun islam. Jakarta: arga

Ahjad, nadjid. 1990. terjemah aljami’us shagir jilid ii. Surabaya: pt. bina ilmu offset

Ahmad, abu, dan uhbiyat, nur. 1991. ilmu pendidikan. Jakarta: pt. rineka cipta

Alasqolani, hajar, bin, ali, bin, ahmad, fadli. Tt. Bulughul maram. Semarang: hasyim putra

Alburhan kajian ilmu dan pengembangan budaya alqur’an,a. 2007. membangun masyarakat qur’ani. Jakarta: insitut perguruan tinggi alqur’an (PTIQ)

Alsyaibany, al tommy, mohamad, omar. 1979. falsafah pendidikan islam. Jakarta: bulan bintang

Al zuhaily, wahbah. 2005. fiqih shalat kajian berbagai mazhab. Bandung: pustaka media utama

Anshori, hafi, m. 1993. pemahaman dan pengalaman dakwah. Surabaya: al ikhlas

Arikunto, suharsimi. 1998. prosedur penelitian suatu praktek. Jakarta: pt. rineka cipta

Asymuni, a., yasin. 2006. silaturrahmi. Kediri: ponpes hidayatut thullab

Aziz, ali, muhamad. 2004. ilmu dakwah. Jakarta: kencana

Azra, azyumardi. 2000. pendidikan islam tradisi dan modernisasi menuju millennium baru. Jakarta: logos wacana ilmu

Depag, RI. 1971. alqur’an dan terjemahnya. Jakarta: proyek pengadaan kitab suci alqur’an depag RI

Fadloli, dkk. 1998. kuliah agama islam, sebuah refleksi ketuhanan dan kemanusian. Malang: universitas brawijaya

Gaspersr, Vincent. 2006. total quality management. Jakarta: pt. gramedia pustaka utama

Hasyimi, ahmad. Tt. Muhtarul hadist nawawi. Indonesia: maktabah daru ihya’

Hude, darwis, dkk. 2002. cakrawala ilu dalam alqur’an. Jakarta: pustaka firdaus

Humaedi, ahmad. 2005. di atas langit ada langit. Bandung: mqs publishing

Jalaluddin, rakhmat. 2003. psikologi komunikasi. Bandung: pt. remaja rosdakarya

Jumantoro, totok. 2001. pskilogi dakwah dengan aspek-aspek kejiwaan yang qur’ani. Wonosobo: amzah

Kauma, fuad, dan nipan. 2001. kisah-kisah akhlak terpuji. Yogyakarta: mitra pustaka

Khalaf, wahab, abdul. 1997. ilmu ushulul figh. Bandung: gema risalah press

Maftuh, buyamin dan ruyadi, yadi. 1995. penuntun belajar sosiologi. Bandung: ganeca exact

Mahmud, halim, abdul, ali. 1995. dakwah fardiyah, metode membentuk pribadi muslim. Jakarta: gema insani press

Madjid, abdul. 2000. tantangan dan harapan umat islam di era globalisasi. Bandung: cv. Pustaka setia

moleonglexy, j,. 1998. metodologi penelitian kualitatif. Bandung: pt. remaja rosdakarya

muchtarom, zaini. 1996. dasar-dasar manajemen dakwah. Yogyakarta: al-amin dan ikatan keluarga fakultas adzab (IKFA)

muhamad, al arifin, rahmatal. 1997. bimbingan shalat menuju penghayatan ubudiyah. Malang: misykat